Twitter Berkicau |
kampanye damai awal kesantunan berdemokrasi
Kampanye Damai Pilpres 2014 menolak Kampanye Hitam Pilpres 2014 menjaga Harkat & Martabat Bangsa
Kontestan Pilpres 2014
Rabu, 02 Juli 2014
Selasa, 24 Juni 2014
Kampanye Hitam Menebar Benih Kehancuran
Sedari awal kedua capres 2014 sudah bertekad melakukan kampanye yang bermartabat dengan menghindari kampanye hitam. Seluruh kekuatan kampanye kedua capres sudah "ditancap gas pol" sejak bendera star dikibarkan KPU. Seluruh rakyat "mohon maklum" pada kedua kontestan karena rakyat sedang "mendua" fokus ke Pilpres dan ke Pildun (Piala Dunia). Jadi mohon kedua capres jangan coba-coba untuk melempar kerikil-kerikil kecil ke situasi rakyat yang sedang gembira. Rakyat sedang gembira karena ada dua putra bangsa yang berani maju menjadi calon presiden yang akan memimpin 250 juta rakyat Indonesia. Rakyatpun sedang tak kalah gembira karena beberapa negara muda mampu menembus ajang sepak bola bergensi, meski timnas bangsa sendiri tak kunjung kesana.
Kampanye Pilpres dan kampanye Pildun sama-sama bertujuan menuju kemenangan yang sportif dan bermartabat untuk menghiasi warisan indah pada generasi manusia. Namun, apa jadinya kalau kampanye hitam dikedepankan oleh kedua perhelatan Pilpres dan Pildun? Yang jelas, Pildun tak begitu sarat dengan kampanye hitam, jadi tak usah kita bahas. Tapi kalau di Pilpres ada kampanye hitam ini jelas sangat membahayakan dan ini sudah dan sedang terjadi dimana-mana, sungguh mengenaskan!
Kampanye hitam sangat membahayakan karena ini ibarat menebar benih kehancuran demokrasi. Cara-cara buruk dalam berpolitik, meraih kekuasaan, hanya akan menurunkan martabat berbangsa dan bernegara. Sifat angkara murka berbalut ambisi membabi buta dan berlandaskan politik transaksional bakalan lebih memperkental hitamnya kampanye. Kekalahan maupun kemenangan yang peroleh dari kampanye hitam akan melahirkan sifat-sifat buruk baru yaitu kebencian, balas dendam, arogansi, tiran, diskriminasi, kesewenang-wenangan, dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu demi satu.
Bergembiralah bangsaku! Kalau pilpres tak mampu membahagiakanmu, pilih saja Pildun (piala dunia) untuk sekedar penawar kecewa. Teruslah cerdas dalam memilih, JANGAN GOLPUT! Karena Golput adalah hak yang tidak dimanfaatkan.
Langganan:
Postingan (Atom)